SLEMAN - suaraindonesia.co|| Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, S.H, S.I.K, M.S.I, meresmikan kegiatan dibukanya lahan tidur, di Padukuhan Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Selasa (11/6/2024).
Kegiatan ini adalah bentuk implementasi dari keputusan Menteri Pertanian Republik Indonseia No.243/KPTS/OT.05/M/04/2024 tanggal 1 April 2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan dan nota kesepahaman Kementrian Pertanian Republik Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.04/Mou/HK.220/M/04/2024 dan NK /20/IV/2024 tanggal 25 April 2024 Tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi pada Pembangunan Pertanian.
Hal ini, merupakan tahap awal optimalisasi lahan seluas 19,7 hektar. Untuk target optimalisasi lahan yang ada di kabupaten Sleman yang telah diverivikasi oleh Kementrian Pertanian RI seluas 230,19 hektar, sedangkan untuk penanggungjawab kegiatan di wilayah Kabupaten Sleman adalah Badan Standarisasi Instrumen Pertanian DIY.
Progam Optimalisasi lahan tidur diawali dengan kegiatan penanaman padi bertajuk “Kick Off Sinergitas Pembangunan Pertanian Dalam Rangka Percepatan Tanam Lahan Tidur untuk Mendukung Indonesia Maju”. Adapun salah satu upaya yang telah dilakukan berupa revitalisasi gorong – gorong yang dilasanakan Kepolisian Resort Kota Sleman bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sleman.
Sehingga air yang mengalir saat ini dapat meningkatkan indeks penanaman padi dalam 1 kali tanam menjadi 2 kali setahun pada lahan seluas 9,7 hektar dari potensi seluas 24 hektar. Sedangkan untuk penyiapan lahan tanam di Padukuhan Gamplong IV dilakukan oleh para petani dengan bantuan benih padi dari sumberdaya APBN Kementrian Pertanian seluas 24 hektar.
Penyiapan lokasi gerakan tanam serentak di Gamplong IV oleh Kepolisian Resor Kota Sleman, Badan StandarisasiBupati Sleman Kustini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolri, Kalpoda DIY dan Kalporesta Sleman yang sudah mengadakan MOU dengan Kememtrian Pertanian untuk ketahanan pangan di Indonesia.
“Di Sleman ada lahan tidur kurang lebih 311 hektar, lahan tidur yang tidak digarap karena kekurangan air, sampai sekarang ini. Dengan adalaya MoU Kapolri dan Kementrian Pertanian, Kapolda menggerakkan anak buahnya sampai ke tinggkat bawah dan menemukan di Moyudan ini,” terang Kustini, pada wartawan.
“Kendala dari lahan tidur ini adalah kurangnya air yang mengairi lahan pertanian tersebut. Sehingga Polda DIY bekerjasama dengan Polresta Sleman membedah gorong – gorong dari sungai agar bisa mengairi lahan dan pertanian di Sleman barat semakin mudah dan bagus,” ucapnya.
Sementara itu Kapolresta Sleman mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama Kapolri dengan Kementrian Pertanian yang dilanjutakan ke level daerah dan merupakan hasil kerja bersama yang merupakan satu pemahaman untuk mewujudkan lahan pertanian yang lebih optimal.
“Kepolisian dalam hal ini adalah mengorkestasi instansi – instansi yang ada agar bisa selaras dalam melaksanakan kegiatan. Banyak sekali institusi yang bergabung dalam kegiatan ini, seperti dari Kementrian Pertanian melalui BSIP, Kemtrian PUPR, BSO, Kementrian Perhubungan melalui Balai Besar Jalan. Juga pemerintahan daerah dan Pemda DIY,” beber Kombes Pol. Yuswanto Ardi.
Hadir dalam acara itu, Bupati Sleman dan Kapolresta Sleman, Wakalporesta Sleman, Kasdim Sleman, Ketua DPRD Sleman, Sekda Kabupaten Sleman, Kepala Dinas Pertanian Sleman, Panewu Moyudan , Lurah Sumber rahayu, Kapolsek Moyudan dan Kapolsek Minggir, serta para petani penggarap sawah. **
Wartawan : Fatmawaty.
Posting Komentar