GUNUNGKIDUL - suaraindonesia.co// Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Gunungkidul menggelar apel bersama. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 180 peserta yang terdiri dari berbagai unsur seperti Kodim, Polres, Kejaksaan Negeri, dan pegawai Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Ketua Satgas Saber Pungli Gunungkidul, Kompol Sunanto, S.H., menyampaikan bahwa satgas telah menjalankan sejumlah rencana aksi yang dibagi ke dalam tiga kelompok kerja, yaitu bidang intelijen, pencegahan, dan penindakan.
Sunanto menjelaskan, bidang intelijen bertugas memetakan area rawan pungli dengan fokus pada pemungutan retribusi dan pelayanan publik. Bidang pencegahan telah melaksanakan sosialisasi kepada pelaku pariwisata serta memasang banner di berbagai lokasi wisata dan sekolah.
“Sedangkan bidang penindakan fokus pada lokasi rawan pungli seperti tempat pemungutan retribusi (TPR) dan area parkir wisata," ujarnya dalam sambutan, apel bersama di Hotel Santika pada Jumat, (20/9/2024).
Sunanto menambahkan, Satgas Saber Pungli juga meresmikan lima agenda penting untuk rencana aksi 2024, di antaranya sosialisasi, peluncuran mobil Sigrak, peluncuran seragam baru Satgas, peluncuran aplikasi E-Lapor Pungli, serta peningkatan kapasitas Satgas.
“Kerjasama lintas sektoral diperlukan untuk optimalisasi kinerja Saber Pungli ke depannya,” katanya.
Ketua II Satgas Saber Pungli, Saptoyo, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan eksistensi Satgas Saber Pungli, serta atribut dan seragam baru Satgas agar seragam tidak berbeda-beda saat bertugas di lapangan. Ia juga memperkenalkan mobil Sigrak sebagai kendaraan operasional Satgas.
“Kendaraan ini sebagai salah satu media yang dirancang untuk merespons cepat laporan gratifikasi dari masyarakat dan membantu penjemputan pelapor jika diperlukan,” ungkap Saptoyo.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ari Murtini, menekankan pentingnya sinergi antara instansi utama Polres, Kejaksaan, dan Kodim serta Pemkab Gunungkidul untuk menjaga integritas dan memberikan pelayanan publik yang optimal.
"Fokus utama kita adalah pencegahan pungutan liar melalui sosialisasi, termasuk menggunakan media sosial dan bekerja sama dengan media lokal untuk pemberitaan dan talkshow," jelasnya.
Sementara itu, Kajari Gunungkidul menyampaikan harapannya agar pungutan liar di Gunungkidul bisa diminimalkan, bahkan dihilangkan.
"Penyelenggara negara yang menerima gratifikasi harus diingatkan, dan kita semua harus mendukung agar kegiatan Saber Pungli ini berjalan sesuai rencana," ujarnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, turut hadir dalam apel tersebut menyatakan bahwa pungutan liar, terutama di tempat pemungutan retribusi (TPR) di Gunungkidul, masih menjadi perhatian pemerintah daerah.
"Ini menjadi catatan penting, dan kami akan mengevaluasi apakah TPR bisa dikelola oleh pihak ketiga. Saya berharap dengan adanya E-Lapor penyelenggaraan pemerintahan di Gunungkidul bisa lebih transparan," katanya.
Bupati juga menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam upaya pemberantasan korupsi, dengan harapan tidak ada korupsi di instansi pemerintahan di Bumi Handayani.
“Kegiatan apel ini mencerminkan komitmen serius dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan seluruh instansi terkait dalam memberantas pungutan liar, sebagai bagian dari upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan,” tegas Sunaryanta.
[Redaksi]
Posting Komentar