YOGYAKARTA - suaraindonesia.co// Ribuan santri di Dairah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi damai dan mendesak Polda DIY untuk mengusut tuntas kasus penusukan terhadap seorang santri di pondok pesantren Krapyak yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Dalam aksinya Ribuan Santri juga menolak dan mengecam atas peredaran minuman keras (miras) di Wilayah Dairah Istimewa Yogyakarta. Mereka melakukan aksi solidaritas atas insiden penusukan terhadap seorang santri dan peredaran minuman keras (miras) di Daerah Istimewa Yogyakarta yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Dengan mengenakan pakaian mayoritas warna putih dan hijau para santri memadati halaman Polda DIY, dengan menggelar Aksi damai yang diawali dengan doa bersama oleh massa yang hadir.
Selain melakukan Doa bersama, Masa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan di akhiri dengan Mars Banser seraya mengibarkan bendera merah putih, dan bendera Nahdlatul Ulama (NU). Aksi yang dipimpin oleh pemuka agama di DIY ini diterima langsung oleh Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang dalam sambutannya dengan memuji santri adalah sebuah perjuangan.
"Jadi santri itu meninggalkan keluarga, jadi perjuangannya luar biasa. untuk Kamtibmas saya yang bertanggung jawab." kata Kapolda DIY, pada Selasa (29/10/2024).
Kapolda juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam menjaga lingkungan kondusif . Sehingga kejadian penusukan terhadap santri di Prawirotaman Yogyakarta menjadi kabar yang membuatnya prihatin.
Kami selalu berkomunikasi dengan seluruh stakeholder.Saya simpati dan menyesalkan kejadian tersebut Pungkas Kapolda DIY. **
[Fatmawati]
Posting Komentar