YOGYAKARTA - www.suaraindonesia.co// Kapanewon Kalasan termasuk wilayah padat penduduk di Sleman dengan penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan pola hidup tidak sehat, sehingga Puskesmas Kalasan membuka Kelas Hipertensi untuk kegiatan bersama, sharing dan edukasi pada penderita PTM hipertensi agar bisa terkendali.
"PTM Hipertensi seperti halnya DM (Diabetes Melitus) bisa memicu penyakit lainnya komplikasi pada organ tubuh yang diserang sehingga edukasi minum obat, gaya hidup, terus kita lakukan ungkap Kepala Puskesmas Kalasan dr Kumala Sari kepada wartawan di sela pertemuan rutin sekaligus HUT ke-3 Kelas Hipertensi, Sabtu (8/2/2025). di Komplek Kapanewon Kalasan yang
Didampingi Penanggung Jawab Program PTM Sriyati Sipora SKep NS.
Kumala menyebutkan Kelas Hipertensi beranggotakan lebih dari 40 warga penderita hipertensi dari usia pra lansia termuda 45 thn sedangkan 83 tahun tertua. Puluhan anggota ini rutin berkumpul melakukan berbagai kegiatan setiap hari Sabtu di Minggu kedua.Kegiatan ini terbuka untuk warga umum.
"Dengan semangat Suketeki Gendhis Pusaka (Siap Kelola Pantau Tekanan Darah Terkini dan Gula Darah. Serta mengajak untuk Cerdik (Cek Kesehatan Rutin Enyahkan Asap Rokok Rajin Olah Raga, Diet.Seimbang Istirahat Cukup, Kelola Stress," tambah Sriyati yang sukses mewakili Puskesmas Kalasan sebagai Nakes Teladan 2022.
Sementara itu peserta Kelas Hipertensi, Eni dan Ikhsan mengaku gembira karena bisa berbagi pengalaman juga menambah pengetahuan kesehatan, ditambahkannya kegiatan olah raga bersama yang membuat anggota happy meski sudah lansia".
Saat ini hipertensi dan gula darah saya bisa kendalikan dengan pengetahuan dan kebiasaan yang diajarkan di kelas Hipertensi," ucap Ikhsan. **
[ Fatmawati ]
Posting Komentar