Kawasan Wisata Pantai Sepanjang Mensosialisasikan Rencana Penataan Pembangunan Jalan Aspal Dan Pelestarian Kawasan Wisata


Gunungkidul || Suaraindonesia.co - Suara ombak pantai sepanjang yang  berada di Kalurahan Kemadang , Kapanewon Tanjungsari , kabupaten Gunungkidul  yang selama ini menjadi wahana wisata yang digandrungi pengunjung , terdengar nada ombak diiringi keresahan para pedagang , deretan Gasebo dan lapak sederhana milik pedagang menjadi saksi perbincangan panjang antara warga dengan pemerintah.


Hari ini Selasa ( 4/11/2025) Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih datang langsung untuk mensosialisasikan rencana penataan kawasan wisata yang bagian dari pembangunan jalan aspal dan pedestarian di kawasan pantai.


Namun,diantara gemuruh ombak dan tepuk tangan penyambutan,terselip nada gusar . Sukarman,salah satu pedagang yang sudah bertahun - tahun mengantungkan hidup di pantai sepanjang,mengangkat tangan menyampaikan kegelisahannya.


"Kami diberi waktu untuk pemindahan,mengingat ini sudah mendekati liburan tahun baru . Karena,kemaren saat sosialisasi berlangsung final,tidak ada mediasi . Jadi,kami di sini binggung ," ujarnya dengan nada lirih dan tegas.


Sukarman bukan satu- satunya yang demikian,Yanto , pedagang lainya menyampaikan kekuatirannya soal keadilan dalam kebijakan tersebut. Ia memandang dalam penertiban seharusnya dilakukan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan kecemburuan antar pedagang.


" Yang ditertibkan hanya pedagang sisi selatan , sementara kami yang Utara harus berbagi tempat dengan pembangunan baru . Lapak baru ini justru menutupi lapak yang sudah ada. Kalau memang mau ditata , mestinya harus ditertibkan. Kami bukan menolak penataan tapi minta keadilan " tuturnya.


Dari sisi lain kawasan Pantai , tampak beberapa bekerja mengukur lahan kelak yang akan dibangun jalan diaspal , sepanjang 500 meter . Proyek ini merupakan dari program penataan pesisir  yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025 , dengan nilai angaran RP 1,6 milyar dari usulan awal Rp 2,5 milyar.


Namun dibalik angka-angka pembangunan tersebut , terselip persoalan sosial yang lebih rumit , tentang ruang hidup , Solidaritas antar pedagang , dan rasa memiliki terhadap tanah pesisir yang telah lama menjadi sumber kehidupan mereka . 


"Bagi Yanto , pemindahan lapak menimbulkan masalah lain . Lahan parkir wisatawan , yang selama ini cukup luas diarea utara , kini terancam berkurang . Kalau di pindahkan kesini semua , otomatis lahar parkir menjadi sempit . Yangg biasanya banyak menampung banyak kendaraan , nanti pasti susah karena ada penambahan kios baru " keluhnya.


Pemerintah kabupaten Gunungkidul memiliki pandangan lain . Menurut Bupati Endang Subekti Kuntariningsih , penataan ini penting demi menciptakan kawasan  wisata  yang lebih tertib , aman , dan nyaman bagi wisatawan. Ia memastikan bahwa proses rekolasi akan dilakukan secara bertahap agar tidak menganggu aktivitas ekonomi pedagang secara gratis.


Namun,di tengah rencana besar penataan kawasan wisata selatan Gunungkidul ini , para pedagang berharap suara mereka tidak tenggelam diantara dokumen proyek dan rencana pembangunan. Pantai sepanjang bukan sekedar destinasi wisata bagi mereka , tempat itu ruang hidup yang menyatu dengan perjalanan waktu. Disitulah mereka membangun mimpi , menatap laut dengan harapan sederhana , tetap bisa berjualan ,  tetap bisa bertahan.


Red ( Hanif/ Sularsi)





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama