Bupati Gunungkidul Pimpin Upaya Konservasi Untuk Kelestarian Sumber Air dan Pertanian Berkelanjutan

Ket : foto Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta menghadiri kegiatan penanaman pohon di kawasan Umbul Ngetuk, Slangkrah, Kalurahan Karangtengah Wonosari,, (6/1/2025).

GUNUNGKIDUL - www.suaraindonesia.co// Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan keberlanjutan sumber daya air, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, memimpin kegiatan penanaman pohon di kawasan Umbul Ngetuk Slangkrah, Kalurahan Karangtengah, Wonosari pada Senin, (6/1/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Sunaryanta menyoroti pentingnya peremajaan pohon di berbagai wilayah, terutama di area yang memiliki sumber air penting bagi masyarakat. Beliau juga menyampaikan bahwa banyak pohon tua di kawasan ini sudah mulai tumbang dan perlu segera digantikan dengan pohon-pohon baru agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan sumber air tidak menghilang." Kata Bupati Sunaryanta.

“Pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh harus digantikan dengan tanaman baru yang memiliki kemampuan untuk menjaga sumber air. Ini penting agar masyarakat tetap dapat menikmati manfaat dari sumber daya alam yang ada di sini,” Ujarnya.

Dalam kegiatan konservasi ini, beberapa jenis tanaman keras seperti pohon ringin dan kesambi ditanam. Pohon kesambi, khususnya, dipilih karena dinilai memiliki keunggulan dalam pertumbuhan yang cepat dan kemampuannya untuk mengikat air secara optimal. 

“Selain itu, kesambi dikenal sebagai tanaman yang tahan lama dan cocok untuk program penghijauan jangka panjang,” ungkapnya.

Sementara Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur, Sugiyo, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, sumber air di Umbul Ngetuk Slangkrah memiliki peran vital dalam mengairi sekitar 25 hektar lahan pertanian yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kalurahan Karangtengah dan Gari.


Bahkan di musim kemarau sekalipun, sumber air ini masih mampu mengalir, meski debitnya berkurang.

“Sumber air di sini adalah tumpuan bagi petani. Namun, kami berharap adanya dukungan lebih dari pemerintah daerah, terutama dalam pengadaan saluran irigasi yang lebih baik. Saat ini, banyak saluran irigasi yang masih dibuat secara mandiri dengan peralatan sederhana seperti cangkul,” ungkap Sugiyo.

Lebih lanjut, Sugiyo menjelaskan bahwa di musim kemarau, pemanfaatan sumber air ini lebih difokuskan pada budidaya sayuran. Hal ini dilakukan karena debit air yang ada tidak mencukupi untuk mengairi seluruh area persawahan seluas 25 hektar.

“Melalui kegiatan konservasi ini, diharapkan ekosistem di sekitar Umbul Ngetuk Slangkrah dapat terus terjaga, sumber air tetap melimpah, dan kesejahteraan petani semakin meningkat,” paparnya

Upaya ini lanjut Sugiyo, juga menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut.

Kegiatan penanaman pohon ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kelompok tani, serta masyarakat setempat, sebagai wujud gotong-royong dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang. **

[Redaksi]

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama